Bima tengah menaiki bilik bianglala, menyusul Sinta yang sudah masuk terlebih dahulu. Akhirnya bianglala berputar dengan Bima dan Sinta berada di salah satu biliknya. Sinta tersenyum melihat sekitarnya dan menatap keluar, melihat betapa tinggi ia mulai terangkat. Sedangkan Bima tampak melihat ke arah di mana Luna tengah bermain bersama dengan Abiyan, yang tampak sangat asik kelihatannya.
Anak laki-laki berkulit sawo matang itu menengok ke arah Sinta dan bertanya, apa ia tak merasa mual dengan bianglala yang mulai merangkak naik. Sinta menggeleng tanpa menolehkan wajahnya. Ia justru terlihat sangat senang dengan wahana tersebut. Bima bersyukur kalau Sinta tak merasa mual, karena dalam lubuk hatinya yang tak terlalu dalam, ia tak mau kalau sampai harus merawat Sinta jika ia mual karena sebuah wahana.
''By the way, Bim.'' Sinta menatap ke arah Bima. ''Lu beneran nggak masalah sama adek lu yang sekarang pergi sama Laras?'' tanyanya to the point.