"Kan ada kamu."
Satu kalimat pendek dari Laras tersebut kontan membuat Andra kembali mematung. Ia lantas membeku dengan senyum yang mengembang cerah. Sedangkan Laras tersenyum tipis menatapnya.
Anak laki-laki itu pun kontan berdiri dan tak sabar untuk segera memasuki rumah hantu. Ia berharap hantu yang ada akan sangat menyeramkan hingga membuat Laras takut dan memeluknya karena refleks.
"Ya udah, ayok!" ajaknya, penuh semangat.
Laras pun mulai ikut berdiri dan mulai berjalan bersama dengan Andra. Tanpa basa-basi ia langsung menggandeng tangan kiri Andra, dan langsung dibalas pula genggaman itu oleh Andra sendiri. Mereka pun berjalan menuju ke rumah hantu yang berada dekat dekat rumah Halloween.
