Jam sudah menunjukkan pukul 8 kurang. Andra langsung bangun dari rebahan dan bermain ponsel untuk membangunkan sang kakak. Namun, ia terkejut karena melihat Bima yang sudah raib dari tempat tidur dan berada di kamar mandi. Andra menggeleng dan tak percaya kalau Bima bisa berjalan secepat itu hingga ia tak menyadari kepergiannya.
Anak laki-laki dengan jaket putih tersebut mendengkus dan langsung berdiri. Ia berjalan keluar kamar menuju ke ruang depan dan menunggu sang kakak. Ia sempat pergi dari kamar Bima untuk sarapan sebelum sang ayah berangkat bekerja, dan langsung kembali ke kamar sang kakak hanya untuk diam bersantai dan bermain ponsel.
Kini, Andra bersantai dan menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa. Tak lama kemudian ia teringat pernah membeli cokelat untuk ia berikan pada Laras, namun karena hari ini mereka akan pergi beramai-ramai, Andra pun mengurungkan niatnya dan akan memberikan cokelat tersebut nanti kalau sekolah sudah mulai masuk efektif.