"Lo diamuk sama Ezra Reza?" tanya Andra dengan hati-hati.
Luna mengangguk dan menatap Andra dengan wajah memelasnya. "Kemarin aja mereka sampek mau ngelarang gue ketemu bunda. Padahal gue juga perlu sosok ibu yang bisa bimbing gue biar jadi wanita sejati," jawabnya beralibi. 'Aish! Tau, ah! Toh, nggak salah juga alasan yang gue katakan,' lanjutnya dalam hati.
Andra menghela napas panjang dan akhirnya bisa mengerti keadaan Luna. Ia pun mengangguk dan menatap Luna dengan tenang. "Kalo gitu, gue nggak bakal nyentuh lo kalo ada abang lo. Sans aja," ujarnya, membuat Luna yang semula tersenyum mengangguk pun kontan melotot tak percaya.
'Nih anak beneran bego deh, kayaknya,' batin Luna merasa kesal.
"Serah," jawab gadis itu dan langsung memalingkan wajah dari Andra.
