Andra mengangguk, mengiyakan ucapan sang kakak. Ia sendiri masih dibuat bingung dan kecewa dengan pemandangan yang baru saja ia lihat. Tak menyangka saja kalau gadis yang selama ini ia suka ternyata tukang buli dan pelaku kekerasan di sekolah. Padahal Andra sampai bertengakr dengan Bima hanya karena dirinya, namun ternyata Andra berada di pihak yang salah.
Karena masih cukup tak percaya dengan napa yang ia lihat, Andra pun mengintip sejenak dan langsung melotot tajam. Ia menarik Bima dan berkata, "Bang, tuh orang bawa piso," ujarnya tergesa-gesa.
Bima yang terkejut pun langsung bergegas keluar dan berlari ke arah kejadian perkara, sampai-sampai ia hampir tersungkur saking terkejut dan tergesa-gesanya. Ia kontan berteriak dan membuat Kayla juga Villa terkejut olehnya. Andra yang sebenarnya masih belum bisa memahami dan mengerti keadaan pun hanya bisa ikut menemui dua gadis tersebut. Ia tak mau melihat kejahatan di depan matanya sendiri.