"Itu Mikayla, Bang?" tanya Andra dengan lirih, raut wajahnya sangat shock dan terkejut atas apa yang ia lihat.
Bima mengangguk. "Diem, dan ikutin rencana gue dengan baik," jawabnya, meminta Andra untuk tetap tenang dan hanya megikuti alurnya saja.
Andra mengangguk, mengiyakan ucapan sang kakak. Ia sendiri masih dibuat bingung dan kecewa dengan pemandangan yang baru saja ia lihat. Tak menyangka saja kalau gadis yang selama ini ia suka ternyata tukang buli dan pelaku kekerasan di sekolah. Padahal Andra sampai bertengakr dengan Bima hanya karena dirinya, namun ternyata Andra berada di pihak yang salah.
Karena masih cukup tak percaya denga napa yang ia lihat, Andra pun mengintip sejenak dan langsung melotot tajam. Ia menarik Bima dan berkata, "Bang, tuh orang bawa piso," ujarnya tergesa-gesa.