Wc tampak sangat sepi, dan Andra langsung memasuki salah satu biliknya. Karena WC sekolah yang masih sedikit tradisional, yaitu WC duduk dengan bak mandi kecil, Andra pun jadi bisa mandi dengan leluasa tanpa bingung mengambil air di mana. Anak itu tak tahu jika ada WC khusus anak-anak ekskul olah raga di sekolah.
Dengan cepat ia melepas pakaian dan digantungkan begitu saja di atas dinding penyekat satu bilik dengan bilik lainnya. Ia tak merasa khawatir sama sekali, karena merasa bahwa dirinya telah memasuki WC yang benar. Padahal tanpa ia sadari, ia telah masuk ke dalam WC perempuan.
WC yang sepi membuatnya semakin tak menyadari kalau ia salah masuk WC. Sampai ketika ia usai mandi kilat dan juga keramas tersebut, ia langsung keluar dari bilik kamar mandi dengan hanya memakai celananya saja. Seragamnya yang basah oleh keringat masih berada di atas dinding penyekat bilik, dan kaos putih serta seragam milik Bima telah dipegangnya.
