"Bima itu susah ditebak." Laras terlihat sedikit sendu. "Dia anaknya kaku dan agak sulit diterka. Kadang dingin, kadang biasa, dan yang paling mencengangkan buatku ya ternyata dia kalo berantem sampek nyekik-nyekik segala." Alis Laras meliuk aneh.
Luna yang mendengar hal itu, sekaligus melihat ekspresi Laras pun tertawa seketika. Ia juga sendiri tak menyangka kalau Bima dan Andra benar-benar bertengkar seperti itu. Ternyata Laras yang teman baik Bima saja juga merasa heran, tak kaget kalau Luna juga ikut heran.
"Emang kenapa sih, Kak? Kakak nggak suka sama si Andra?" tanya Luna dengan sangat spontan.
Laras mendengkus pelan dan menatap Luna dengan lekat. "Bukan nggak suka, tapi belum biasa aja," jawabnya, terdengar menggantung.
