Dengan senyum ramahnya, bunda meminta Luna agar segera masuk ke dalam mobil dan pergi berbelanja dengannya. Luna mengangguk dan hampir memasuki kursi belakang mobil, namun Andra menahannya dan menatapnya penuh selidik. Luna yang gugup pun dengan susah payah berusaha menelan salivanya sendiri.
"Jujur! Lo udah izin belum sama abang lu?" tanya Andra dengan lirih nan tajam.
Bunda yang tak tahu apa-apa, pun lekas meminta Luna untuk segera naik dna masuk ke dalam mobil. Karena masih pagi, pasar akan cukup ramai dan sayur-sayur akan ada banyak dan segar-segar.
"Iya, Buk." Luna berujar lirih dengan tatapan memelasnya pada Andra.
Anak laki-laki berkulit putih itu mengernyit dalam, seolah mengerti kalau Luna akan melancarkan aksi yang akan sangat menyebalkan.
'Mau apa nih cebol?' batin Andra bertanya-tanya.
"Tapi ini, Andra ngalangin aku." Luna berujar dengan lirih, lemah gemulai, dan seolah tertindas oleh Andra. "Dia kayaknya nggak mau aku ikut, deh."