Setelah drama merengek di pagi hari, Andra pun langsung bergegas mandi dan menuju ke lantai bawah usai berseragam lengkap. Bima terlihat makan dengan nikmat dan melihat ponselnya. Sementara Bunda tengah menyiapkan bekal yang biasa Andra minta.
Anak laki-laki berkulit putih itu dengan wajah cemberutnya mulai duduk dengan kasar di kursi samping sang kakak. Ia tampak masih sangat kesal perihal mimpi indahnya yang tak ia inginkan hanya sebuah mimpi.
"Pagi-pagi dah munyuk aja kek orang utang," celetuk Bima tanpa menoleh ke arah sang adik.
"Kesel banget, dah!" balas Andra, juga tak menoleh ke arah sang kakak sama sekali.
"Belajar yang bener, bentar lagi ujian." Bima menutup bukunya dan menatap serius Andra.
Anak laki-laki berkulit putih itu pun ikut menatap Bima dengan tatapan datarnya. "Ye sebedug," balasnya.