'Anjir, itu bibirnya sampek pucet gitu. Kira-kira gue bakal dipenjara kagak, ya?' batin Andra, semakin khawatir setelah melihat bibir Luna yang tampak pucat.
"Lun, lo beneran nggak apa-apa?" tanya Andra kembali memastikan.
Luna berdeham pelan dan langsung memukul bahu Andra begitu saja. Anak laki-laki itu pun meringis kesakitan karena pukulan Luna. Ia pun semakin merasa bersalah karena semakin merasa bahwa Luna mimisan karena ia timpyk menggunakan buku tebal.
Gadis berambut pendek itu mendengkus kesal dan langsung melengos. Ia tak mau menatap Andra dengan wajahnya yang memerah.
"Gue beneran minta maaf, Lun. Gue nggak sengaja," ujar Andra, kembali meminta maaf.
"Sakit tau, bego!" balas Luna.
Melihat Andra yang terlihat benar-benar merasa bersalah, Luna pun berniat untuk sekalian acting dan berpura-pura kalau ia kesakitan karena ulah Andra. Anak laki-laki itu pun semakin tak enak hati dan langsung menawarkan satu hal pada Luna.