Usai dari kantin, Laras justru terlihat kebingungan. Ia heran karena tangannya masih memegang paper bag mini yang seharusnya telah ia berikan pada Andra. Karena kegaduhan juga tawa yang mengiringi makan siangnya kali ini, ia sampai lupa kalau ada hal yang harus ia sampaikan pada Andra.
Melihat Laras yang masih berdiri di depan kelas, Bima yang kebetulan baru akan masuk ke dalam kelas pun bertanya padanya. Laras menoleh dan mendongak, ia langsung menunjukkan paper bag yang masih ia pegang. Padahal seharusnya paper bag mini itu telah ia berikan pada Andra, namun justru masih dipegangnya dan belum ia berikan pada Andra.
"Mau gue anter ketemu dia di kelasnya?" Bima menawarkan diri.
"Jangan ke kelasnya, deh. Takut kalo malah diledekin temen-temennya." Laras tampak gelisah.
"Kan bisa dipanggil biar keluar kelas dulu."
"Tapi ini kan masih jam istiraha-"