"Pinjam sapu dong," ujar Laras lirih, takut ditolak mentah-mentah mengingat temannya juga ditolak begitu saja oleh Andra saat meminjam sapu.
"Oke, bentar ya, Kak," jawab Andra dengan manis.
Andra langsung dengan cepat berjalan menuju pojok kelas, di mana sapu, pengki, dan juga tempat sampah kelas berkumpul.
Teman Laras yang meminjam lebih dulu tadi tampak terkejut. Pasalnya ia yang semula ngotot dan ingin meminjam sapu serta pengki, bahkan hingga berinisiatif mengambil sendiri, namun tetap ditolak oleh Andra. Mereka bahkan sempat bertengkar juga. Namun, Laras hanya dengan sekali berujar dan meminta pinjaman sapu, langsung Andra bolehkan, bahkan diambilkan sendiri oleh anak laki-laki berkulit putih tersebut.
"Lo kenal dia, Ras?" tanya Anggi, teman Laras.
Laras tersenyum hambar dan ragu-ragu mengangguk.
"Kayaknya dia suka sama lo, deh."
"Enggak gitu," jawab Laras dengan cepat. "Dia adeknya Bima," lanjutnya lirih.
