BAB 149. HADIAH TERINDAH.
"Selamat pagi."
Sambutan yang terlalu hangat ini malah membuat Larissa merasa sedang disiksa batinnya. Mana bisa tahan menatap ketampanan Alexandre Niels yang begitu menawan ketika bangun tidur ini.
Dag Dig dug….
Bahkan detakan jantung yang begitu kuat ini sampai di telinga Alex dan membuat pria itu tersenyum tipis.
"Kau menatapku seperti ini, apa yang semalam masih kurang? Sepertinya aku belum cukup memuaskan mu."
Bisikan pria itu membuat bulu kuduk merinding. Lagi-lagi sengatan listrik aneh menyambar ke seluruh tubuh dan mendorong agar meminta lebih.
Wajah memerah merona berpaling agar tak bisa dilihat. Larissa berusaha bangkit dari atas tubuh Alex dan melepaskan ikatan tangan yang melingkar di pinggangnya.
"Aku terlambat bangun. Sebentar lagi Bibi Niels pasti akan datang," ucap Larissa yang beralasan.
Wajah cantiknya masih tak sanggup untuk menatap pria yang dipenuhi gairah ini. Harus kuat menahan diri agar tak termakan godaannya.
