Keesokan harinya, sehabis sholat shubuh, Reyhan dan Zahra pun berjalan menyusuri pesisir pantai dengan kaki telanjang. Awalnya sih mereka pakai sandal, tapi karena lebih enak tanpa alas kaki, akhirnya sandal pun di titipkan di warung yang ada di pinggir pantai. Sebenarnya sih warungnya belum di buka, tapi mereka taruh aja di sana. Kalau nanti misal gak hilang, ya mereka ambil lagi. Tapi jika hilang, ya mungkin bukan rezeki mereka.
Mereka berjalan dengan bergandengan tangan, sambil ngobrol santai di pagi hari.
Hingga tak terasa sejam sudah mereka lalui dan kini Zahra pun merasa kelelahan. "Mau aku gendong?" tawar Reyhan.
"Di gendong di mana?" goda Zahra.
"Maunya di mana, depan apa belakang?" tanya balik Reyhan yang menggapinya serius.
"Belakang deh, emang kuat?" tanya Zahra sedangkan Reyhan sudah jongkok di depan Zahra dengan lutut kanan menyentuh tanah.
"Kuatlah, kamu loh gak gemuk gitu," jawabnya santai.