Xue Feimo seketika tertegun. Memastikan deretan foto yang yang dikirimkan padanya adalah fotonya. Meskipun berulang kali dia menggosok kelopak matanya, tetap siluet istrinyalah yang tergambar di sana.
Luo Tiantiannya di foto itu berpakaian hitam dari atas kepala hingga ke ujung kaki dengan ekspresi dingin di wajahnya. Sepasang mata persik yang setiap hari selalu tampak memabukkan itu sekarang berubah menjadi ganas.
Kulit wajahnya dipenuhi dengan riasan glamor dan menawan. Dalam otaknya, tiba-tiba muncul gambaran si teman kecil ini yang selalu berpura-pura menurut di depannya.
"Hehe." Xue Feimo tidak bisa menahan tawanya.
Semua orang di ruang rapat menatap tingkah Xue Feimo yang sangat tidak biasa. Menyadari hal itu, Xue Feimo berdeham dan mengedarkan pandangannya pada semua orang di ruang rapat.
"Lanjutkan." Perintahnya.