Luo Tiantian tersedak mendengar hal itu. Tanpa gurat senyum di wajahnya dia berkata, "Paman jangan khawatir, aku sama sekali tidak memaksakan diri."
Tanpa mengatakan apa pun lagi, dia bergegas membereskan peralatan makan. Lalu menyeka wajah Xue Feimo dalam diam. Kekesalannya tampak jelas.
"Heh, teman kecil ternyata cukup temperamental juga." Kata Xue Feimo pelan.
"Mana aku berani." Seloroh Luo Tiantian.
Setelah itu ruangan menjadi sunyi senyap. Hanya ditemani suara jam dinding yang berdetak. Tak lama kemudian, terdengar nafas teratur Xue Feimo.
"Hah, bos besar ini sangat sulit untuk dilayani." Luo Tiantian menghembuskan nafas berat. Kepalanya terangkat dan melihat keluar jendela. Ternyata sudah larut malam.
"Di mana suster yang dikatakan oleh kepala pelayan?" Luo Tiantian tiba-tiba mengingat hal ini. Lalu dia menggertakkan gigi dan berkata, "Lagi-lagi menipuku, dasar!"