Kemudian, dengan kekuatan pikirannya, dia melemparkan handuk mandi ke Qi Zhumeng. Dengan wajah murung, dia berkata, "Pakaikan pada dirimu sendiri."
Setelah berbicara, dia berbalik dan berhenti menatapnya. Suara gemerisik datang dari belakang, bercampur dengan suara terengah-engah Qi Zhumeng dari waktu ke waktu. Hanya dengan mendengarkan suaranya, bisa tahu betapa kuatnya benang sutra merah itu.
Memang benar. Qi Zhumeng melihat luka di tubuhnya yang terlihat dalam, wajahnya seputih kertas. Dia tidak ragu bahwa di ruang ini, Xue Feimo dapat membuat benang sutra itu menghancurkan tulangnya hanya dengan sedikit gerakan jari-jarinya.
Selain itu, setelah hukuman bagai neraka barusan, dia akhirnya sampai pada suatu kesimpulan. Xue Feimo pasti sudah menguasai cara menghancurkan jiwa. Kalau tidak, sama sekali tidak mungkin baginya untuk tidak khawatir sama sekali. Memikirkan hal ini, suasana hati Qi Zhumeng menjadi lebih berat.
