Pegunungan dan dataran, lembah dan bukit, semua penuh dengan bunga kanola berwarna kuning dan cerah. Angin sepoi-sepoi bertiup lembut, seolah lautan bunga bergoyang dan menari dengan anggun. Udara dipenuhi dengan aroma unik kanola, yang sangat menyenangkan.
Luo Tiantian dulu tidak memiliki perasaan apa-apa untuk bunga kanola. Karena hampir semua yang dia lihat hanyalah bunga kanola, atau sepotong kecil bunga kanola. Jadi itu tidak memberinya kejutan visual.
Tapi sekarang, melihat lautan bunga kanola yang tak berujung di depannya, di bawah sinar matahari di sore hari, memancarkan gelombang cahaya keemasan, membuatnya tak bisa berkata-kata.
Ada juga kawanan kupu-kupu dan lebah, terbang dan bergegas menuju lautan bunga yang menghangatkan hati.
"Kakak Rubah Kecil, tidak heran kamu tinggal di perbatasan selatan dan tidak ingin pulang lagi…" Luo Tiantian tidak bisa tidak menghela nafas.