Dia melirik sosok itu dengan hati-hati, kemudian menundukkan kepalanya diam-diam. Dengan tangan tergenggam di depannya, kegugupan yang tak bisa dijelaskan di dalam hatinya sungguh tak terlukiskan.
Dia pikir bayangan itu akan mengabaikannya sepanjang waktu, atau akan menghindar dan kembali menjadi manik-manik. Tanpa diduga, sekitar lima atau enam menit kemudian, sosok itu tiba-tiba berkata pelan, "Itu milikku."
"Ah?" Luo Tiantian tertegun dan menatapnya kosong.
Sosok itu tiba-tiba mengangkat kepalanya, dan sepasang mata gelap menatap Luo Tiantian seperti sinar inframerah, "Aku bilang, itu milikku."
Pada akhirnya, dia berkata lagi, "Hidup bersama, mati bersama."
Luo Tiantian, "Hah???"
Dia masih bingung, dengan tanda tanya di wajahnya. Setelah berpikir lama, dia bertanya dengan ragu-ragu, "Apa maksudmu, serangga Gu ini adalah hewan peliharaanmu, kalian bersama…"