"Oh, jangan khawatir!" Ibu Jia menepuk tangan putranya dan berkata dengan marah, "Ibu hanya membicarakannya di depanmu, dan tidak akan memberi tahu orang lain."
Jia Yihao merasakan tatapan membunuh di belakangnya. Aura dingin menusuk hingga tulangnya. Dia tidak dapat membuat ibunya tutup mulut, jadi dia hanya bisa menegangkan tubuhnya dan berbalik perlahan. Dia berkata terbata-bata, "Tu-tu-tu-tuan Fan…"
"Nak, ibu bicara denganmu. Kenapa kamu gagap seperti itu?"
Ibu Jia berbalik dan hendak menarik telinga putranya. Tapi dia melihat sebuah bayangan. Tanpa sadar dia mengangkat kepalanya dan melihat—
"Astaga!" Ibu Jia jatuh ke tanah.
"Bu, kamu tak apa?" Jia Yihao buru-buru pergi untuk membantu ibunya.
Tubuh Ibu Jia gemetar, dan berkata dengan tergagap, "Tu-tu-tu-tu-tuan… Tuan Muda Tertua! Kenapa... kenapa kamu di sini…"