Luo Tiantian menarik napas dalam-dalam dan memaksa dirinya untuk bangun. Wajah cantik itu pucat seputih kertas.
"Aku pasti akan lebih memperhatikannya di masa depan." ucapnya meyakinkan Rubah kecil. Dia tidak ingin semua orang mengkhawatirkan keadaannya.
"Aduh." jeritnya kecil saat jari lentik Rubah kecil mencubit pipinya. Gemas, jengkel dan khawatir campur aduk jadi satu. Jelas-jelas tubuhnya begitu dingin seperti es masih saja sok kuat! Geram Rubah kecil dalam hati. Lalu dengan nada terdengar letih dan matanya menyorot begitu lembut dia berucap, "Aku tidak peduli jika priamu yang begitu kuat dan tangguh itu bisa membuatmu mendapatkan apa pun. Aku akan selalu di sini bersamamu. Jadi, jangan pernah ragu padaku."