"Beraninya kau bicara dengan kami tentang persyaratan!" Bos Chen berdiri dan menunjuk hidung Shen Xi, "Kamu kira penulis skenario kecil sepertimu, layak berbicara dengan kami tentang persyaratan? Apa reputasimu sampai berani bicara seperti itu?"
"Apa kamu pikir kamu bisa seenaknya tidak menjual skrip, hanya karena kamu tidak ingin?" Produser Zhang marah dan berdiri dari tempatnya lalu mengancam Shen Xi secara langsung, "Guru Yun, kamu harus menuruti kami dan menjual hak cipta itu."
"Kalau begitu, aku rasa kita tidak perlu terus membicarakan hal ini." Shen Xi mencibir dengan dingin, "Meskipun hak ciptaku rusak, maka itu harus aku sendiri yang merusaknya, aku tidak akan menjualnya kepadamu."
"Yun Qi, jika kamu ingin berada di industri hiburan di masa depan, jangan terlalu sombong!" Produser Zhang tampak mendominasi kali ini.
Shen Xi memberinya pandangan mengejek dan berkata kepada Yu An, "Ayo pergi."
Kedua mata Yu An berbinar sangat cerah. Ia sempat merasa khawatir dan takut, tapi sekarang ia tidak bisa menahan tepuk tangan untuk Direktur Shen kecilnya. Menurutnya Direktur Shen sangat keren!
Yu An telah memutuskan bahwa Direktur Shen akan menjadi idolanya di masa depan!
"Ingin pergi?" Bos Chen berdiri dan mulai berjalan ke arah Shen Xi, tangan gemuknya yang seperti babi itu pun terulur.
Shen Xi bergerak cepat. Pada saat berbalik, ia menendangnya, "Kalian ini, kenapa tidak bisa menjalankan bisnis dengan baik hati dan benar, kalian sering menghadapi banyak orang, jika mulai memukul orang lain bisa berbahaya bagi reputasi kalian."
Bos Chen menerima tendangan itu dan jatuh di meja makan dengan suara keras. Ia berteriak kesakitan dengan mata yang memerah, "Jalang kecil, aku akan membunuhmu!"
An Lin tidak pernah membayangkan situasi akan menjadi kacau seperti ini. Ia bergegas maju untuk melerai, "Dengarkan aku, semuanya, masalah ini..."
Produser Zhang sangat marah hingga ia menamparnya dan berkata, "Keluar!"
Kepala An Lin pusing karena tamparan itu. Setelah berputar beberapa kali dan berhenti, pandangannya menjadi kabur.
Saat itu juga dalam sekejap mata, Shen Xi memukul beberapa pria besar lain sampai tersungkur ke lantai dan mengerang kesakitan, mereka sampai takut bergerak. Kemudian Shen Xi menarik Yu An keluar dari ruangan.
"Jalang sialan, tunggu saja pembalasanku!"
Bos Chen menatap dengan mata penuh kebencian kepada Shen Xi.
Pengawal di pintu bergegas masuk. Mereka juga menyalahkan insulasi suara di dalam ruangan karena mereka tidak bisa mendengar apa yang terjadi.
"Kejar, kejar jalang kecil itu dan bunuh dia!" Produser Zhang berteriak marah pada pengawal itu.
Begitu para pengawal tiba di pintu, mereka melihat seorang pria datang dan berjalan selangkah demi selangkah.
Pria itu mengenakan setelan hitam yang rapi, pakaian dan rambutnya diatur dengan hati-hati. Ia berjalan sambil membawa piring yang ditutupi kain di tangannya.
Para pengawal memandang pria itu. Mereka benar-benar merasa kedinginan dan ketakutan hanya karena kehadirannya. Tangan dan kaki mereka menjadi lemas, pakaian mereka basah oleh keringat dalam beberapa saat.
Mengerikan. Pria ini memberi orang lain perasaan yang mengerikan. Hanya berdiri di sana saja sudah cukup untuk membuat orang merasa kedinginan.
"Maaf mengganggu. Nona itu adalah orang penting bagi bos kami. Tolong beri reputasi kepada bos kami," ucap Kun Lun sambil tersenyum.
"Memangnya kamu itu siapa?!" tanya Produser Zhang membentak. Saat ini produser Zhang hanya ingin menangkap gadis sialan itu dan membunuhnya!
"Saya Kun Lun." Senyum Kun Lun tetap tidak berubah.
"Memangnya siapa bosmu? Katakan padanya untuk mengurus urusannya sendiri, jangan campuri urusan orang lain!" Bos Chen akhirnya bangun dengan rasa sakit yang tajam.
"Tidak baik rasanya mengungkapkan identitas bos kami, tetapi bos kami adalah sosok yang selalu memperhatikan orang yang pemikirannya lugas, serta menghargai orang yang cerdas dan menarik." Kun Lun mendekat selangkah demi selangkah, kemudian mengangkat kain yang menutupi piring di tangannya, "Tolong kalian beri reputasi kepada bos kami!"
Di atas baki ada foto dan juga dokumen hitam putih.
Ketika bos Chen dan produser Zhang melihat isi piring itu, wajah mereka menjadi pucat dengan mata memerah, raut wajah mereka dalam sekejap menjadi sangat cemas.