Yan Mao menatap kearah Kota di bawah mereka. "Sungguh pemandangan yang indah."
Song Tianchen menganggukkan kepalanya. "Maomao, Tuan Muda Jiang tidak melakukan apapun kan padamu?"
Yan Mao tersenyum lebar. "Dia ingin memberiku afrodisiak."
Ketika Song Tianchen mendengarnya, dia mengepalkan tinjunya. Aura membunuhnya langsung membunuh sekitarnya. Yan Mao merasa dingin di punggungnya, seperti dia sedang bersandar dengan gunung es.
Yan Mao mencium wajah Song Tianchen dan ini membuat Song Tianchen kembali terjaga. Dia menatap Yan Mao dengan linglung.
"Jangan terlalu banyak berpikir. Dia memang memberikan afrodisiak pada anggurku. Lalu aku menukarnya tanpa dia sadari. Sekarang dialah yang memakan afrodisiaknya sendiri." Ketika Yan Mao memikirkannya, dia tidak bisa menahan tawa.
Song Tianchen mendengarkan penjelasan Yan Mao, dia merasa lebih tenang. Dia bertanya, "Bagaimana kamu bisa tahu bahwa afrodisiak di berikan pada anggurmu?"