Ger separuh baya itu ketakutan. "Apa yang mereka lakukan?"
Anaknya menggelengkan kepalanya. Sejujurnya dia masih ketakutan. Dia jarang keluar rumah, karena Keluarga mereka tidak memiliki ladang jadi mereka tidak pernah ke sawah.
Dia juga pemalu sehingga dia tidak bisa menemani Daddy untuk menjaga toko. Sekarang dia menemui masalah seperti ini. Ini membuatnya menjadi tidak ingin menjaga toko. Karena saudara Gernya sedang sakit. Jadi dia tidak bisa menolak dan harus menjaga toko.
Jiang Mo menatap kearah tangannya yang masih gemetar. Dia tersenyum dengan lembut, "Apakah kamu baik-baik saja? Tidak terluka, kan?"
Ger itu tercengang sebentar dan menganggukkan kepalanya. "Aku... aku baik-baik saja."
Jiang Mo memberikan penampilan lembut dan mudah di dekati, "Syukurlah kamu baik-baik saja. Aku khawatir penjahat itu melukaimu."
Wajah Ger muda itu memerah. Ger separuh baya itu berterima kasih pada Tuan Muda Jiang. "Tuan Muda, terima kasih sudah menyelamatkan kami dari masalah."