Shen Yun menganggukkan kepalanya. "Terima kasih Paman Ger Yan, aku akan bekerja keras selama di rumah ini."
Daddy Yan mengerutkan alisnya, dia menatap Yan Mao. Ger itu tertawa kecil. Daddy Yan segera mengerti, dia menghela napasnya dengan lembut. "Apa yang kamu katakan? Aku dan Ayah Yan ingin bertanya, apakah kamu bersedia jadi putra baptis kami?"
Begitu kata-kata Daddy Yan jatuh, mata Shen Yun melebar. Dia mengangkat kepalanya dan bertemu dengan mata tulus keduanya. Shen Yun tanpa sadar menatap kearah Yan Mao. Song Tianchen berdiri disampingnya.
Mereka berdua tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Tiba-tiba batu di hati Shen Yun langsung jatuh. Dia segera berlutut dan bersujud di depan kedua orang tua Yan. Dia menangis dengan keras. Raungan kesedihan selama ini dia pendam segera tumpah.