Kata-kata itu sempat tertahan sebentar, lalu dengan suara agak serak. Jiang Mo kembali berbicara. "Aku menyesalinya, aku sangat menyesali semua kata-kata bajingan yang aku keluarkan. Aku tidak bisa tidur setiap malam, aku selalu mengingatmu. Aku takut, setiap kali aku tidur, aku akan memimpikan bagaimana kamu membenciku. Aku tidak tidur, dan akhirnya aku merusak tubuhku sendiri."
Jiang Mo sedikit gemetar, Chen Meng terkejut dan dia merasakan ada tetesan hangat jatuh di telapak tangannya. Dia tahu bahwa pria ini pasti menangis. Mendengar kata-kata Jiang Mo, Chen Meng tidak berbohong jika dia tidak tersentuh.
Dia bisa melihat bagaimana seorang Tuan Muda yang kaya dan arogan bisa menangis seperti ini dengan memegang genggamannya. Di tambah, Yan Mao mengatakan bahwa kondisi Tuan Muda Jiang semakin buruk dari hari ke hari dan dia juga sering bertanya di mana dia berada.
