"Gak sakit kan?" tanya Syallief.
Zita menggelengkan kepalanya, lagi-lagi Syallief tersenyum membuat Zita mengagumi ciptaan Tuhan yang satu ini.
"Astaga Zita! Waras dikit napa lo," batin Zita.
"Oh ya, lo mau kasih sesuatu apa sama tangan gue? Jangan yang aneh-aneh loh," tanya Syallief.
"Siniin tangannya," suruh Zita sambil tersenyum, senyumnya sedikit berbeda. Tadinya ia sempat lupa, beruntung Syallief malah mengingatkan.
Melihat Zita tersenyum seperti itu, membuat Syallief agak ragu. Tetapi Syallief tetap saja mengarahkan salah satu tangannya kepada Zita. Zita memegangi tangan Syallief, lalu mengusap-usap pelan tangan Syallief sebelum akhirnya menggigit kencang tangan Syallief.
"Aaahhh! Zita kok digigit? Lepasin, lepasin. Sakit!" suruh Syallif.
