Jam di pergelangan tangannya sudah menunjukkan pukul sebelas malam dan sudah hampir delapan jam sejak Dokter memindahkan Reynar ke ruang ICU namun bocah itu masih belum sadar dan entah sampai kapan untuk membuka mata.
"Dasar bodoh," umpatnya kesal pada sosok tak berdaya dengan berbagai selang ditubuh.
Eldo ingin sekali memukul kepala Reynar agar otaknya kembali ke tempat semula dan tidak melakukan hal bodoh untuk membunuh dirinya sendiri.
Sebenarnya apa yang Reynar pikirkan hingga percobaan bunuh diri dia lakukan?
Pada akhirnya Eldo tak akan pernah mengerti dengan bagaimana jalan pikiran adik tirinya.
Yang Eldo tak pernah tahu ketika dirinya telah tertidur, kedua kelopak mata yang seharian ini tertutup itu terbuka tepat pada pukul tiga pagi. Hanya menatap pada langit-langit kamar yang begitu asing namun Reynar tahu dia berada di mana.
"Masih hidup, ya?" Tanyanya pada diri sendiri dengan kekehan pelan yang menyimpan luka.