"Perlu gue tampar lo hingga ribuan kali agar otak bodoh lo itu bisa mikir, huh? Kalau lo mati, lo nggak akan bisa membuat Nara dan Kakak lo kembali hidup Bocah. Lo cuma akan menambah masalah karena membuat ayah lo sedih."
Reynar menundukkan kepalanya tak ingin menatap Eldo membuat pemuda itu menghela napas kasar, kemudian memilih untuk melepaskan jaketnya, menyampirkannya di punggung Reynar.
"Pake, udara dingin nggak bagus buat tubuh lo yang cemen banget." Ada nada usil dan ledekan di dalamnya membuat Reynar mendelik seketika namun tak membalas Eldo, memilih untuk menuruti ucapan Eldo dengan mulai memasukkan tangannya ke lengan jaket.
Kemudian Eldo membalikkan badannya, berjongkok di hadapan Reynar, "Cepetan naik atau gue seret lo sampai ke rumah."
"Gue bisa jalan sendiri."
"Ck, lo nggak lihat kaki lo berdarah, Bocah?"
Mendengar itu kepala Reynar menunduk menatap kakinya, darah telah mengotori telapak kakinya dan masih terus saja mengalir namun mengapa dirinya tak sadar?