"Ya kan lo pernah hampir ketemu malaikat maut, hampir sakaratul maut, makanya langsung tobat." Itu sebenarnya candaan doang, tapi jujur Daffa dan Haksa sangat-sangat bersyukur saat Auriga kembali dari masa-masa kritis dan komanya.
"Tau aja lo," ucap Auriga sambil ketawa meladeni candaan sahabatnya itu.
"Kantin kuy, cobain banana soup with javanese sugar with cassava and coconut sauce." Haksa mengajak sohibnya itu untuk ke kantin, daripada diliatin sama seisi kelas berasa buronan lepas kandang.
"Gayaan lo, bilang aja kolak pisang." Auriga menatap sinis Jaksa, bisa-bisanya pake nama yang ribet padahal ada yang simple.
"Gue ngapalin tuh namanya bisa 2 hari lebih, ya kali gak gue pamerin kalau gue bisa ngucapinnya dengan lancar."
"Udah yuk, hawa-hawa di sini gak enak. Kantin aja yuk." Daffa juga setuju dengan Haksa.
"Yaudah, yuk ikut ke kantin." Auriga mengajak Agha untuk ikut bersamanya ke kantin. Agha mengangguk dan segera mengikuti kembarannya itu.
***