"Enak banget lo gak ikut upacara, tau gak sih tadi bapak kepala sekolah ngasih amanat nya lama banget, pegel anjir kaki gue." Haksa tercengang melihat Auriga yang baru datang dengan santainya. Padahal tadi dia dan yang lainnya harus panas-panasan di lapangan buat upacara bendera.
"Itulah pentingnya koneksi." Auriga duduk dengan santai, dia menegok Daffa pagi-pagi sudah tiduran.
"Daffa...Daffa..." Auriga mengelus rambut Daffa dan memanggil sohibnya itu dengan irama yang dia dengar dari selebgram terkenal dalam menidurkan anaknya.
"Linting daon... suntik tangan...hirup asappp...obat ditelen...ingin terbang...melihat bintang..." lanjut Haksa yang langsung ditabok kencang sama Daffa.
"Lo lagian, mentang-mentang nama gue Daffa. Jadi pen ganti nama gue." Daffa menatap tajam sohibnya itu. Bisa-bisanya dia dinyanyiin kek begitu.
"Lo ngapain tidur pagi-pagi, main game ya lo semalaman?" tanya Auriga.
"Tugas noh pegel tangan gue ngeringkas sejarah."