"Jalan hati-hati dong, pakai mata." Orang itu berbicara seolah menganggap Auriga lebih rendah darinya.
"Gue jalan pakai kaki." Auriga menahan rasa kesalnya sambil membersihkan telapak tangan dan celananya yang kotor. Dia belum sadar siapa yang barusan menabrak dirinya.
Auriga berdiri dan menatap orang yang tadi menabraknya, ternyata di hadapannya sekarang lebih dari satu orang. Bahkan mereka mengelilingi Auriga. Hal tersebut membuat Auriga langsung sadar kalau posisinya sedang tidak menguntungkan sekarang. Apalagi saat dia menyadari nama yang tertera di jaket orang-orang yang mengelilinginya sekarang, 'Ksatria'.
"Gue gak akan nuntut kalian buat minta maaf karena sudah nabrak gue, tapi sekarang tolong minggir. Gue mau lewat." Auriga merasa tidak ada urusan apapun sama geng Ksatria, kenal salah satu anggota mereka aja enggak.
"Gede juga nyali dia," ucap salah satu anggota mereka. Auriga berusaha untuk tidak mengacuhkan perkataan anak-anak Ksatria.
