"Mama tahu, Papa nggak akan punya nyali untuk menduakan Mama!" ungkap Maryam dengan terus mengelus bakal jambangnya yamg mulai panjang.
Maryam sangat tahu persis siapa Ule meski dia masih terus cemburu saat Ule hanya sekedar tegur sapa saja dengan perempuan mana pun.
"Rasa sayang Papa ke Mama melebihi apa pun di dunia ini, jangan pernah merasa takut jika Papa akan terpesona dengan perempuan lain!" balas Ule.
"Mama cuci-cuci dulu ya Pah!"
Maryam permisi untuk beranjak ke kamar mandi , untuk mencuci sebagian dari tubuhnya sebab hanis dari luar ruangan banyak sekali debu yang menenpel di sebagian tubuh dan mukanya.
"Papa juga ya, nanti gantian untuk cuci-cuci!" Maryam mengingatkan.
Namun Ule memilih bareng masuk ke kamar mandi untuk membersihkan kaki, tangan serta mukanya.
"Sekarang Papa ganti baju ya!"
Ule dibuka baju serta diganti oleh Maryam dan hanya tersisa celana dalam saja.
"Ini nih yang Papa paling suka dengan tangan Mama yang super erdas ini!" puji Ule.