Di sekolah Fatma tiba-tiba bersikap agak berbeda pada Fandi. Sering ngajak jajan di kantin dan tiba-tiba pula ngajak pulang bareng.
"Fandi, kalau Papanya terlambat lagi nanti bareng Ibu saja ya!" tawar Fatma.
Fandi merasa serba salah karena pesan sang Mama jika terlambat harus cepat telepon Rudi, tapi di sisi lain nggak enak menolak tawaran sang guru.
"I-iya Bu!" jawab Fandi dengan sedikit gugup.
Fatma pun kembali ke ruang guru saat jam istirahat tiba, namun tiba-tiba kembali muncul menyusul ke kantin saat dia jajan.
"Bu, jajanan Fandi biar saya yang bayar!" seru Fatma pada sang pemilik kantin.
Fandi kembali bingung dengan sikap Fatma, sebab sebelumnya dia tidak merasa akrab seperti itu.
"Terima kasih Bu, padahal aku bawa uang kok Bu!"
Fandi teeheran-heran dengan sikap Fatma yang tiba-tiba sebaik itu.
"Nggak apa-apa, dulu Papa kamu suka bantuin Ibu bikin PR Matematika. Nah ini anggap saja Ibu membalasnya lewat tangan kamu!"