"Papa selalu saja begini!"tebak Ule.
ssst
Ule menutup mulut Maryam dengan telunjuknya seraya berseru dan berbisik.
"Jangan berisik! Nanti ke tiga anak kita bangun!"
Maryam pun mengikuti arahan suaminya dengan memberi saran.
"Bagaimana kalau kita ke kamar yang ditempati Fandi, sekarang kan dia ada di sini?"
Ule langsung berreaksi dengan ajakan Maryam tersebut.
"Ayo, tapi pelan-pelan jalanya!" bisik Ule.
Setelah sampai ke kamar Fandi, Ule langsung mengeksekusi Maryam tanpa menunda waktu.
"Mah, kita nggak usah pakai pemanasan dulu ya! Soalnyqa Papa takut anak-anak bangun dan suaranya tidak terdengar oleh kita!" bisik Ule.
Maryam mengangguk paham atas seruan Ule, dia pun seolah tak sabar jika momen tersebut tak boleh terlewat meski drngan sedikit terburu-buru.
"Ya Pah, kita cari jalan pintas saja! Karena bahagia tak selalu sempurna," balas Maryam.