"Aaa ...Ka-kiku ... Bu! Kakiku kemana? Jawab! Kakiku! Jawab Bu! Jangan diam saja!" Jamila histeris saat memandang ujung kakinya hanya berbalut perban seukuran lutut.
Tangan kanan Jamila meraba-raba kaki kanan dan kirinya, dia kaget bukan kepalang dan langsung bertanya pada Ratmi sang Ibu yang setia menemaninya sejak seminggu yang lalu.
Jamila menjadi korban tabrak lari, akibatnya dia mengalami luka yang cukup parah hampir di seluruh tubuh khususnya di bagian kaki bahkan sempat tak sadarkan diri.
Menurut keterangan dokter kaki Jamila remuk dan harus diamputasi, jika tidak lukanya akan membusuk dan akan membahayakan organ tubuh lainnya. Karena dokter harus cepat ambil tindakan maka tanpa sepengetahuan Jamila Ratmi segera menandatangani surat persetujuannya.
Ratmi sang ibu bingung harus jawab apa, sempat diam tapi dengan nada terbata-bata dia coba untuk menjawab pertanyaan sang anak meski berat lidahnya untuk berucap.