Setelah puas saling memaafkan, Maryam dan Marina saling menikmati santap siang bersama. Maryam menyajikan hidangan khusus makanan kesukaan Marina.
"Kakak sama Tante Susi sengaja masak kesukaan kamu, ikan mujair bumbu kuning sekaligus sambal dan lalapannya. Bagaimana rasanya enak nggak?"
Bukannya menjawab Marina malah menangis.
"Masakan Kakak kok sama persis kaya masakan ibu dulu? Aku jadinya merasa ada ibu di sini," lirih Marina.
Maryam mencoba untuk mencairkan suasana dengan segera meredam kesedihan Marina.
"Supaya Ibu di alam sana senang dan tersenyum ayo nikmati masakan kakak! Kakak yakin Ibu pasti melihat kita, dan Ibu pasti bahagja masakannya yang enak mengalir di tangan kakak!"
Marina pun mengikuti saran Maryam untuk terap terus menikmati ikan mujair yang dihidangkan slesial untuknya.
"Terima kasih Kakak masih ingat dengan masakan kesukaan aku!" ujar Marina.
Dea yang turut serta makan ikut terharu dari cerita pagi sampai pada saat makan.