"Terima kasih Kak Mar sudah mendidik anaknya Kak Fahrul sesaleh ini, cahaya terang di alam kuburnya Kak Fahrul!" puji Frans pada Maryam.
Ada rasa bangga namun ada pula rasa cemburu vdari hati Ule pada Maryam yang tidak mudah diterjemahkan oleh kata-kata.
"Fandi mau nggak main salju sama Om ke Bekasi?" tanya Frans sembari memegang ke dua bahunya Fandi.
Lagi-lagi Fandi menoleh ke arah Maryam, sangat paham sekali bahasa tubuh anak dan Ibu tersebut.
"Aku mau Om, tapi nunggu libur sekolah dulu!"jawab Fandi.
Lagi-lagi Frans bangga sama Maryam karena sukses membangun karakter Fandi seperti ayahnya.
"Sekarang Om pulang dulu nanti kalau libur sekolah kasih tahu Om ya!" ujar Frans pada Fandi.
Frans pun berjalan menuju pintu yang sudah dibukakan oleh asisten rumah tangga yang diiringi oleh Maryam, Ule, Fandi juga sang dokter.
"Hati-hati di jalan Nak!" pesan dpkter Kunti.