Fandi menengok ke arah Ule dan Maryam, mungkin dia meminta pendapat.
"Iya Mah, boleh!" Ule yang tegas menjawabnya.
Maryam hanya tersenyum, hati kecilnya sangat bahagia ketidak hadiran ke dua orang tuanya tergantikan sempurna oleh sang dokter yang menganggkat djrinya seperti anak sendiri.
"Bakalan seru nih, satu bayi yang sudah aktif dan satu bayi yang mulai aktif di dalam satu rumah!" ujar Kiki.
Tak sengaja Nila mendengarnya ketika dia lewst ruangan Maryam saat dia hendak pulang ke rumahnya kembali.
"Ini kesempatan banget selama empat puluh hari Ule akan jauh dari istrinya, aku nggak boleh meninggalkan kesempatan emas ini untuk menyiapkan misi yang berkualitas anti gagal!" gumam Nila.
Saat Nila bergerak melangkahkan kakinya, seseora g memanggil namanya dan kakinya pun spontan berhenti dan mencari sumber suara yang memanggilnya.
"Nil?"
Karena pintu kamar Maryam sefikit terbuka Ule melihat Nila dan memanggilnya, lalu Nila pun masuk sekaligus menghampiri Maryam.
