"Kalian bisa seromantis ini di tempat sesederhana ini," ucapan Madina tak bisa di saring dengan siapa dan dalam keadaan seperti apao orang yang dianggap bicara.
Maryam dan Ule saling bradu pandang kareba celetukan Marina yang tak berperasaan.
"Kami memang romantis di segala situasi, ada uang nggak ada uang ya kita tetap bahagia!" timpal Ule sembari mengecup bibir dan dahi Maryam dengan sengaja di depan Marina.
Hati Marina seperti disiram air bensin, panas hampir membakar sampai ke dada dan jantung.
"Anak kamu kok nggak dibawa Mar?"tanya Maryam.
"Tugasku cuma menghadirkan anak dan yang mengurusnya istri pertama suamiku, enak kan hidup aku? Uang banyak, bisa jalan-jalan dan apapun yang aku mau pasti dikabulkan oleh suamiku,"Marina seolah membalas perlakuan Ule padanya.
"Kak, bagaimana rasanya sakit dan uang sedikit?" Marina kembali bertanya seolah tidak pernah sekolah.
Ule sangat tidak terima Marina bertanya hal sedemikian kita sopannya.