"Sayang, aku butuh tenaga dan pikiran Ule untuk bekerja di kantor. Menurut kamu bagaimana?" Joko sebenarya memancing Marina tentang Ule.
"Papi, biarkan Ule dan Kakak aku memilih kehidupannya masing-masing. Lagian secara materi ada warisan yang akan segera dibagikan oleh pengacara keluarga kami dan akan di umumkan setelah empat puluh hari yang akan datang!" jelas Marina.
Joko nampak mengekspresikan wajahnya yang cukup puas dan tenang karena Marina sudah tidak peduli lagi dengan Ule. Padahal itu lah hal yang dia tutupi pada Joko, sebenarnya Marina justru bermain di belakang Jiko karena masih sangat penasaran dengan Ule.
"Maafkan aku suamiku, sesungguhnya jika Ule kerja di tempat kamu. Aku malah susah untuk menggerakan misiku untuk mrndekati Ule!" gumam Marina sembari senyum sinis yang dia titupi karena memakai masker medis.
Joko fokus kembali melajukan mobilnya menuju apartemen milik mereka berdua, dengan tangan tak diam terus mengerayangi milik Marina.