"Selama ini Mama diam dan menahan diri, katakan sejujurnya Ki apa yang terjadi sebenarnya?" Kunti mendesak.
"Yang terjadi adalah aku menghamili Kiki dan kita menikah! Iya kan Ki?" Ule membantu menegaskan dengan sikap yang santai sekali.
Kunti terdiam sesaat lalu berdiri dan berjalan mengitari tempat duduk Kiki dan Ule.
"Ki, kamu anggap Mama ini apa?" tanya Kunti kemudian dengan nada yang sangat lirih sekali.
Kiki tertegun serta tak kuat menahan rasa sedih dan benci pada diri sendiri.
"Aku sayang sama Mama!" Kiki menanggapi dengan berdiri dan tangannya ingin memeluk tapi ditepis oleh sang Mama.
"Kamu lebih menuruti perintah pria yang baru kamu kenal ketimbang Mama yang sudah sembilan mengandung dan melahirkan serta membesarkanmu dengan segala upaya sampai di detik ini!" nada bicara Kunti semakin tinggi. Kiki dan Ule seperti buntu ide untuk mencari alasan lain kenapa mereka harus menikah.
"A-aku," Kiki tiba-tiba gugup pada saat ingin melanjutkan bicaranya.