"Nggak usah dorong Le, aku bisa keluar sendiri kok!" ujar Marina.
Berbeda dengan Kiki yang menolak diusir. Ule karena ada beberapa hal yang harus di dealkan hari itu juga.
"Tapi Le kita harus bicara!"
"Tanpa kecuali kalian sudah sama-sama mengganggu orang sakit!"
Ule mendirong keras punggung mereka hinhga kekuar pintu dan Ule pun mengunci pintunya rapat.
"Ki, ayo kita keluar!"
Ketika sudah erada tepat di depan kamar perawatan Fandi Marina menarik tangan Kiki untuk mengajaknya ngobrol.
"Tadi aku dengar kamu perlu bicara dengan Ule, kamu mau bicara apa? Kamu mau bilang jika kamu mencintai dia dan pernah sama-sama memperebutkan dia?"
Kiki diam dan tak bicara dia menyeruput minuman dingin yang dipesab Marina di kafetaria rumah sakit tersebut.
"Aku hamil Mar!"
"Maksud kamu hamil sama Ule ? wah Wah hebat ya kamu bisa todur dengan dia, sedangkan aku yang adik iparnya banget nhgak ada kesempatan sama sekali!"
"Nggak Mar, aku bukan hamil sama Ule!"