Sore menjelang malam matahari mulai tenggelam tak nampak oleh mata, warna merah kekuningan bertambah terang mega itu.
Hasan yang baru saja selesai mengikuti pengajian Ihya' kembali ke kamarnya duduk sambil membuka-buka kitab andalannya yaitu kitab bidayatul hidayah, kitab yang berguna sekali dalam menata hati Hasan.
Dari dalam almarinya terdengar suara nada dering pesan masuk, "Hasan! ... nanti ada acara tidak? Jika tidak bisa ke rumah, Maya di rumahnya Gus Kholik katanya dia mau bertemu kamu."
Tiba-tiba hati Hasan menjadi berdebar-debar detak jantung menjadi lebih cepat, dia menjadi salah tingkah, tak berfikir lama dia langsung membalas pesan itu, "Insya Allah bisa Pak!"
Waktu terus berjalan begitu cepat hingga waktu sudah masuk sholat magrib, seperti biasa masjid tiba-tiba menjadi penuh oleh para santri-santri terlihat juga mereka seragam berpakaian serba putih, mengingatkan akan kejadian wukuf di arafah.