Pada suatu ketika, orang-orang Yahudi berencana melakukan pembunuhan terhadap Nabi Isa. Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, orang-orang Yahudi menghasut Raja Dimasyq (Damascus), seorang musyrik penyembah bintang. Mereka mengatakan bahwa di Baitul Maqdis terdapat seorang lelaki yang menghasut khalayak ramai agar memberontak kepada raja. Lantaran murka, raja memerintah gubernurnya agar menangkap Nabi Isa, menyalibnya, lalu mengikat kepalanya dengan duri.
Sementara, Allah melindungi Nabi Isa dengan cara menyerupakan sahabat Nabi Isa seperti dirinya. Saat penangkapan terjadi, Nabi Isa diangkat ke langit. Hal itu tertuang dalam QS. An-Nisa: 157-159
"Dan karena ucapan mereka: 'Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa Putra Maryam, Rasul Allah'. Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka.