Chapter 104 - Ta'ziyah

Malam itu terlihat banyak orang yang bertakziyah di rumah Hasan, suara gemuruh kalimat tahlil menggema di ruangan itu.

Terlihat Pak Sodik tokoh masyarakat yang dulunya juga seorang santri mengimami pembacaan Tahlil dan Yasin.

Setelah pembacaan selesai Pak Sodik bercerita banyak tokoh-tokoh pendahulu yang hebat-hebat yang perlu di contoh untuk generasi anak muda.

Yaitu.

Suatu saat K.H. Ahmad Umar Abdul Manan (1916–1980), pengasuh Pesantren Al Muayyad, Mangkuyudan Solo, memanggil lurah pondok.

"Aku minta dicatatkan nama-nama santri yang nakal ya! Dirangking ya. Paling atas ditulis nama santri ternakal, nakal sekali, nakal dan terakhir agak nakal."

Lurah pondoknya girang bukan main. Karena sudah beragam cara diupayakan untuk mengingatkan santri-santri nakal itu. Tapi hasilnya nihil. Sepertinya mereka sudah beku hatinya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS