Suasana yang sejuk dan menyegarkan, udara tak tercemari dengan polusi udara, tumbuhan-tumbuhan hijau masih banyak yang berdiri kokoh, suara gemericik air yang membuat fikiran bertambah fress.
Ya itulah gambaran daerah yang ditinggali kang Hasan, terlihat Hasan terbaring lemas karena melihat adiknya yang baru saja lahir dua tahun yang lalu, dan kini waktu lucu-lucunya dan imut, harus meninggalkan kedua orang tuanya.
Kang Hasan yang belum pernah melihat adiknya, dia sangat menyesal karena sudah lama dia mengidam-ngidamkan adik, kini saat dia mendapatkannya dia malah meninggalkannya dulu.
Dalam hatinya dia berkata, "Ya Allah,dia masih kecil mengapa engkau ambil duluan dan saya juga belum sempat melihatnya, kini saya melihat pertama dan yang terakhir."
Tidak kalah sedihnya atas kepergiannya furqon, ya itu nama adiknya Hasan yang sudah tidak ada lagi selamanya.