Di rumah Anggika begitu seru menurut Diana dan juga Aditya. Anggika begitu baik dan ramah dengan mereka berdua, selaku mengiyakan apa yang mereka katakan dan memberikan apa yang mereka butuhkan seperti air putih.
"Andai di sini ada Revan pasti lebih seru lagi," ujar Diana pada Anggika dan Aditya.
"Tentu," sahut Anggika dan Aditya bersamaan.
"Revan itu terlalu baik dan juga terlalu nurut sampai-sampai merelakan tidak main bersama kita bertiga demi membantu ayahnya," jelas Anggika pada Diana dan Aditya.
"Kamu tau nggak biasanya Revan kalau mangkal jualan itu di mana?" tanya Revan pada Anggika dan Diana.
"Ya di sekeliling kampungnya dan kalau sore biasanya udah habis," jawab Anggika pada Aditya dan dianggukki oleh Diana.
"Benar itu," sahut Diana.
"Mau kesana?" tanya Diana pada Aditya.
"Nggak, kan ke sini niatnya nemenin Anggika main," jawab Aditya pada Diana dan membuat Anggika tertawa renyah.
"Bukan anak SD kali," ujar Anggika pada Aditya.
*
**