Terlihat matahari bersinar begitu terang dan langit juga terlihat begitu cerah.
Dan dibawah sinar matahari yang terik ini ada seseorang yang sedang terbaring ditanah, seorang anak berumur 18 tahun yang menggunakan sebuah baju blazer berwarna hitam.
Angin yang lemah lembut bertiup menggoyangkan rerumputan dan rambut hitam anak itu.
Tak lama kemudian matanya mulai terbuka, matanya yang berwarna merah itu pun bereaksi terhadap cahaya yang masuk.
Dia pun mencoba untuk bangun.
Dia melihat sekelilingnya dan disana dia hanya melihat hamparan rumput yang begitu luas dan beberapa pepohonan.
Dia berusaha untuk berdiri walaupun kepalanya masih terasa pusing.
"Dimana aku?..."
Sambil melihat-lihat sekelilingnya, Dia mulai berjalan walaupun dia tidak tahu arah tujuannya.
"Padahal aku minta diturunkan didekat kota....Apa aku diturunkan ditempat yang salah?"
Karena dia tidak tau dimana dia berada dia pun akhirnya memilih untuk terus berjalan saja.
Satu jam telah berlalu, samar-samar sebuah kota mulai terlihat dari kejauhan.
"Itu...."
Dia pun mulai mempercepat langkahnya menuju kota tersebut.
[Aku lupa menanyakan pada Dewa tentang dunia ini, Dia hanya mengatakan bahwa dunia ini dipenuhi oleh sihir dan monster...]
Karena suatu alasan dia Soraku Hibari dikirim ke dunia ini oleh sang Dewa. Didunia sebelumnya dia telah mati tapi dia telah dihidupkan kembali dan diturunkan kedunia ini.
Dan tak lama kemudian dia sampai didepan sebuah gerbang besar untuk masuk kedalam kota.
Saat dia mau masuk dia dipanggil oleh seseorang yang menggunakan sebuah baju besi.
"Hei kau!...."
Orang itu pun mendekatinya.
"Kau berasal darimana?...Aku belum pernah melihat orang yang berpenampilan sepertimu..."
Hibari saat ini sedang menggunakan Blazer berwarna hitam, dan ini merupakan baju yang berasal dari dunia sebelumnya, dan baju ini terlihat asing didunia ini.
[Ba-bagaimana ini....Kalau aku mengatakan aku berasal dari dunia lain sudah pasti aku dianggap aneh]
Orang yang menggunakan baju besi atau armor ini adalah penjaga gerbang kota ini, mereka lah yang biasa mengatur orang-orang yang keluar masuk ke kota ini.
"Apa kau berasal dari kota sebelah?"
"I-iya aku berasal dari kota sebelah....Baju yang aku pakai ini adalah baju model baru disana...hahaha-"
Hibari pun mencoba mengikuti arus pembicaraan ini agar dia tidak dicurigai.
"Lalu ada urusan apa kau datang kesini?"
"Aku ingin mengunjungi rumah keluargaku disini..."
Keringatnya terus mengalir karena gugup.
"Oohh ya sudah, Aku kira tadi kau orang aneh dengan penampilanmu yang seperti itu"
"Ahaha-...Kalau begitu aku permisi dulu..."
Orang berarmor itu pun memberikan izin pada Hibari dan melanjutkan perjalanannya memasuki gerbang kota.
"Huft~ aku kira aku akan ditangkap...."
Dan Hibari pun masuk kedalam kota tersebut dan yang menyambutnya adalah sebuah keramaian orang-orang yang sedang berlalu-lalang.
"Hebat....Ini ramai sekali....Ini bagaikan sebuah festival"
Hibari terkesan melihat begitu ramainya orang-orang yang berlalu-lalang.
Hibari pun lanjut berjalan.
"Kota ini indah sekali...Ini seperti kota abad pertengahan yang sering kulihat difilm-film..."
Bangunan-bangunannya yang tertata rapi membuat kota ini terlihat sangat indah.
Karena perhatian Hibari teralihkan oleh bangunan, Dia pun menabrak seseorang.
"M-maaf"
"Lain kali kalau jalan lihat kedepan!"
"Ya maafkan aku..."
Orang itu pun pergi, orang yang ditabrak Hibari mempunyai penampilan seperti gabungan hewan dan manusia.
[Orang-orang disini juga ada yang terlihat sangat aneh....Kalau tidak salah saat itu Dewa memberitahuku kalau mereka biasa disebut sebagai Demi-human]
Hibari melanjutkan perjalanannya, selain kotanya yang indah orang-orangnya juga berpenampilan aneh, walaupun masih banyak manusia normalnya.
[Hmmm kalau tidak salah Dewa mengatakan kalau aku sudah sampai didalam kota aku harus ke Guild untuk bisa mendapatkan informasi....Lagipula kenapa tidak dia saja yang memberikan aku informasi daripada langsung mengirimku kesini...]
Hibari pun pergi mencari Guild tersebut, setelah bertanya kesana-kesini akhirnya dia sampai didepan sebuah bangunan yang sangat besar.
"Jadi ini yah Guild, bangunannya besar sekali..."
Hibari pun memberanikan diri untuk masuk.
Dia disambut oleh sebuah keramaian orang-orang didalamnya, Hibari pun mencoba untuk mengabaikannya dan dia terus berjalan menuju meja pelayanan yang ada didepan sana.
Setelah dia sampai yang menyambutnya adalah seorang wanita yang menggunakan baju pelayan.
"Apa ada yang bisa saya bantu Tuan?..."
Wanita itu terlihat sangat cantik, matanya berwarna seperti emerald, memiliki rambut panjang berwarna hijau muda dan kupingnya terlihat panjang.
Hibari pun terpesona karena kecantikannya.
"Tuan?..."
"Ah Maaf...."
"...Penampilan Tuan sangat aneh, apa Tuan berasal dari luar kota?"
"Iya aku berasal dari luar kota....Disini sangat ramai sekali ya..."
"Iya biasanya para petualang yang telah menyelesaikan Quest besar akan mengadakan pesta disini bersama partynya atau hanya sekedar para petualang yang sedang berkumpul makan atau minum disini..."
Mereka-mereka yang berada disini sepertinya bukan orang biasa terlihat dari mereka semua yang membawa senjata dan menggunakan baju besi atau armor.
"Petualang...Apa itu?"
"Eh apa Tuan benar-benar tidak tau Petualang?..."
"Y-ya karena aku berasal dari desa terpencil yang disana tidak ada petualang jadi aku tidak tahu apa itu petualang"
"Begitukah...Petualang itu adalah orang-orang yang bekerja untuk Guild atau Kerajaan, mereka biasanya melawan monster untuk menyelesaikan sebuah Quest yang disediakan oleh Guild untuk mendapatkan sebuah Imbalan....Singkatnya ya seperti itu"
"Oohh...Imbalannya itu apa ?"
"Tergantung dari Questnya biasanya itu item-item langka atau sejumlah uang"
"Uang!..."
Hibari teringat saat ini dia tidak mempunyai uang sama sekali.
"Bagaimana caranya menjadi petualang?"
"Itu sangat mudah, Tuan hanya tinggal meletakkan tangan Tuan dibola sihir ini untuk mendaftar dan ini gratis..."
Wanita itu menunjuk kearah sebuah bola sihir yang berada dibelakangnya.
"Aku ingin mendaftar..."
"Kalau begitu Tuan silahkan kesini..."
Hibari mendekati bola sihir itu, dia mencoba meletakkan telapak tangannya diatas bola sihir itu tapi dia pun menjadi sedikit ragu.
Hibari teringat kalau menjadi petualang berarti dia harus melawan monster yang bisa membunuhnya tetapi dia tidak mempunyai pilihan lain karena jika tidak mempunyai uang juga bisa membuat dia mati.
Dia pun membulatkan tekadnya dan menyentuh bola sihir itu.
Bola sihir tersebut bersinar dan seperti ada sesuatu yang mengalir dari tangannya keseluruh badannya saat Dia menyentuh bola itu
Tak lama kemudian cahaya bola sihir tersebut meredup.
"Sudah selesai, sekarang Tuan sudah terdaftar sebagai petualang...Tuan bisa mengecek status Tuan sendiri"
"Bagaimana caranya?"
"Seperti ini..."
Wanita itu menggerakkan tangannya diudara dan Hibari mengikutinya.
Sebuah papan sihir tipis yang melayang muncul didepannya.
Nama : Soraku Hibari
Ras : Manusia
Level : 1
Rank : E
HP : 125/125 Element : Api, Es, Petir
MP : 60/60 Spesial Ability : All x2
STR : 15
AGI : 10
INT : 9
VIT : 11
LUCK: 5
Papan transparan yang melayang itu menampilkan status Hibari.
"Jadi ini papan statusku...."
"Apakah ada yang tidak dimengerti Tuan?"
"Hmmm...Apa maksud dari Rank disini?"
"Itu adalah Rank petualang, semakin tinggi ranknya maka semakin tinggi Quest yang bisa anda ambil dan Imbalannya juga akan semakin besar"
"Begitukah.....Bagaimana cara aku menaikkannya?"
"Dengan sering menaklukkan Dungeon atau menyelesaikan Quest atau melakukan sesuatu yang bisa diakui oleh Kerajaan...."
"Kalau begitu aku ingin menyelesaikan sebuah Quest, dimana aku bisa mengambilnya ?"
"Disebelah sana...."
Wanita itu menunjukkan kearah sebuah papan yang begitu besar.
Hibari pun mendekatinya, ada begitu banyak kertas yang ditempel dipapan tersebut dan itu adalah kertas Quest.
"Mmmm....Aku tidak bisa membacanya"
Tulisannya yang berbeda dari dunianya membuat Hibari tidak bisa membacanya sama sekali.
Dan akhirnya dia kembali ketempat perempuan tadi.
"A-aku tidak bisa membacanya...bisakah kau memilihkan Quest yang cocok untukku"
Hibari pun meminta tolong dengan malu-malu.
Wanita itu pun tersenyum kecil karena permintaan Hibari tersebut.
"Baiklah...."
Wanitu pergi kepapan quest dan menarik sebuah kertas lalu dia kembali lagi.
"Ini adalah Quest untuk pemula yaitu membunuh 10 Slime....Silahkan pergi ke Dungeon Pemula untuk menyelesaikannya"
"Baiklah...Terima Kasih-..."
Hibari tiba-tiba terdiam.
"...Maaf, bolehkah aku mengetahui namamu?..."
"Tentu saja, namaku adalah Cecily..."
"Namaku adalah Soraku Hibari.....Terima kasih sudah membantuku hari ini Cecily-san..."
"Sama-sama Hibari-kun...."
Dan tiba-tiba saja sebuah papan status muncul dihadapan Hibari
Nama : Cecily
Ras : Elf
Level : 887
Rank : C
Itu adalah papan status milik Cecily, tapi papan status yang ditampilkan tidak selengkap saat dia melihat statusnya sendiri.
Hibari kaget dengan ranknya dan levelnya yang sudah sangat tinggi.
"I-ini...."
"Ada apa Hibari-kun?..."
"Cecily-san levelmu sangat tinggi sekali....Dan kenapa aku bisa melihat statusmu?"
"Kamu bisa melihat status orang lain tapi status tersebut tidak selengkap saat melihat statusmu diri sendiri..."
"Begitukah...."
Hibari kembali teringat kalau dia ingin segera menyelesaikan Questnya karena dia tidak ingin membuang-buang waktunya karena hari sudah siang.
"Kalau begitu sekali lagi Terima Kasih Cecily-san....Aku pergi dulu"
"Ya hati-hati..."
Hibari pun pergi keluar Guild menuju Dungeon Pemula yang telah diberitahu oleh Cecily tadi.
Dan petualangan pertama Hibari pun dimulai.